A. MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia (biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakanmakhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
*
Jasad * Hayat.
*
Ruh * Nafas.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga
unsur, yaitu :
> Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
> Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
> Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
> Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
> Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
> Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
B. HAKEKAT MANUSIA
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. Perasaan estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
> Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1. Perasaan intelektual,
2. Perasaan estetis,
3. Perasaan etis,
4. Perasaan diri,
5. Perasaan sosial,
6. Perasaan religius.
> Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
> Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga
dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi
yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang
sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam
bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan,
lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :
a.
|
Menurut Aristoteles
|
|
1).
|
0,0-7,0 : masa anak kecil
|
|
2).
|
7,0-14,0 : masa anak
|
|
3).
|
14,0-21,0 : masa remaja
|
|
b.
|
Menurut Mantessori
|
|
1).
|
0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar.
|
|
2).
|
7,0-12,0 : periode rencana abstrak
|
|
3).
|
12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial
|
|
4).
|
18,0- : periode pendidikan tinggi
|
|
c.
|
Menurut Comenius
|
|
1).
|
0,0-6,0 : scola matema
|
|
2).
|
6,0-12,0 : scolavernatulata
|
|
3).
|
12,0-18,0 : scola latina
|
|
4).
|
18,0-24,0 : acodemia
|
|
d.
|
Menurut J.J Rousseau
|
|
1)
|
0,0-2,0 : masa asuhan
|
|
2).
|
2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca
indera
|
|
3).
|
12,0-15,0 : masa pendidikan akal.
|
|
4).
|
15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama
|
|
e.
|
Menurut Oswald Kroch
|
|
1).
|
masa anak-anak
|
|
2).
|
masa bersekolah
|
|
3).
|
masa kematanga.
|
|
f.
|
Menurut Elizabeth B. Hurlock
|
|
1).
|
periode pre natal
|
|
2).
|
masa oral
|
|
3).
|
masa bayi
|
|
4).
|
masa anak-anak
|
|
5).
|
masa pubertas
|
Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.
Bagi seorang pendidik, mengetahui
perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai dengan
perkembangannya.
PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT BELAJAR
Pengertian belajar dapat disimpulkam sebagai berikut :
Dengan belajar itu belajar itu diharapkan tingkah laku
seseorang akan berubah.
Dengan belajar pengetahuan dan kecakapan seseorang akan
bertarnbah.
Perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan ini di
dapat lewat suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang
dalam belajar adalah :
Anak yang belajar meliputi faktor fisiologis dan
psikologis.
Faktor dari luar :
1). endogen :
fisiologis (kesehatan fisik dan indra)
psikologis :
- adanya rasa ingin tahu.dari siswa.
- kreatif, inovatif de akseleratif
- bermotivasi tinggi.
- adanya sifat kompetitif yang sehat
- kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, aktualisasi
diri, kasih sayang dan rasa memiliki.
2). eksogen :
instrumental (kurikulum, program, laboratorium)
lingkungan (sosial dan non sosial)
Pusat berlangsungnya pendidikan adalah :
a. Keluarga.
b. Sekolah.
c. Masyarakat.
Ciri-ciri keberhasilan pendidikan pada seseorang dapat
terlihat pada :
1. Mengerti benar akan tugasnya
dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat terhadap dirinya
serta terhadap Tuhan.
2. Mampu mengadakan hubungan sosial
dengan bekerja sama dengan orang lain.
3. Mampu menghadapi segala perubahan
dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah perubahan.
4. Sadar akan dirinya dan harga
dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan kreatif.
5. Peka terhadap nilai-nilai yang
sifatnya rohaniah.
Pribadi manusia tidak dapat
dirumuskan sebagai suatu keseluruhan tanpa sekaligus meletakkan hubungannya
dengan lingkungan. Jadi kepribadian adalah suatu kesatuan psikofisik termasuk
bakat, kecakapan, emosi, keyakinan, kebiasaan, menyatakan dirinya dengan khas
di dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan peranan pendidik/tutor
dalam pengembangan kepribadian adalah menjadi jembatan penghubung atau media
untuk mengaktualisasikan potensi psikofisik individu dalam menyelesaikan diri
dengan lingkungannya.
Sifat hakekat manusia menjadi kajian
antropologi, yang hasilnya sangat diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan
potensi, manusia melalui penyelenggaraan pendidikan.
1. Sifat Hakekat Manusia
sifat hakekat manusia merupakan
ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal membedakan manusia dengan
hewan, walaupun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara
biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik
dengan heawan seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang
bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu
Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah
membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia gagal yang
disebutnya dengan The Missing Link.
2. Wujud sifat Manusia
a). Kemampuan Menyadari diri
· Dengan kemampuan menyadari diri :
Ø manusia dapat membedakan dirinya dengan manusia lain
(ia, mereka) dan dnegan lingkungan non manusia (fisik).
Ø Manusia dapat membuat jarak dengan manusia lain dan
lingkungannya. Manusia memiliki arah pandangan kedalam dan keluar.
· Pandangan arah kedalam, akan memberi status lingkungan
sebagai subyek berhadapan dengan aku sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan
sosial)
· Pandangan arah keluar, memandang lingkungan sebagai
obyek, aku sebagai obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak
pada egoisme. (Penting untuk pengembangan individualitet).
· Dalam pendidikan kedua arah
tersebut harus dikembangkan secra seimbang.
3. Kemampuan Bereksistensi
· Kemampuan bereksistensi
dimaksudkan manusia tidak hanya “ber-ada” (seperti hewan dan tumbuhan) tetapi
juga “meng-ada” , dimana manusia tidak hanya bagian lingkungan seperti hewan
dan tumbuhan tetapi manusia menjadi manajer lingkungan (mengolah,
mengendalikan).
· Kemampuan bereksistensi harus
dikembangakan sejak dini, kreatifitas, keberanian, dan lain-lain.
4. Kata Hati (Consuence of Man)
· Kata hati juga disebut dengan
istilah : hati nuranu, lubuk hati, suara hati, pelita hati dan lain sebagainya.
Yang berarti kemampuan pada diri manusia untuk mengetahui baik buruknya
perbuatan manusia termasuk pula kemampuan pengambilan keputusan atas dasar
pertimbangan benar/salah, analisis yang didukung kecerdasan akal budi. Mereka
yang memiliki kemampuan seperti tersebut diatas disebut tajam kata hatinya.
· Pendidikan untuk mengubah kata
hati tumpul. Menjadi tajam ditempuh dengan melatih kecerdasan dan kepekaan emosi.
5. Kecerdasan Moral
· Moral (etika), sinkron dengan kata hati yang tajam,
yang benar-benar baik yang disebut juga dengan moral yang tinggi (luhur).
· Moral bertalian erat dengan
keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
6. Tanggung Jawab
· Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari
perbuatan yang berwujud tanggung jawab, kepada diri sendiri, masyarakat dan
Tuhan.
· Keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan
dilakukan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, sehingga sanksi adapun yang di
tuntutkan di terima dengan kerelaan dan kesadaran.
7. Rasa Kebebasan
· Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas membabi
buta, bebas dalam arti, berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan
kodrat manusia merdeka tidak sama dengan berbuat tanpa ikatan, kemerdekaan yang
sesungguhnya justru berlangsung dalam keterikatan karenanya, kemerdekaan erat
kaitannya dengan kata hati dan moral orang merasa merdeka apabila perbuatannya
sesuai dengan kata hatinya.
· Implikasinya dalam pendidikan, mengusahakan agar anak
menginternalisasikan nilai-nilai aturan kedalam dirinya dan dirasakan sebagai
miliknya.
8. Kewajiban dan Hak
· Kewajiban dan hak, merupakan indicator bahwa manusia
sebagai mahluk sosial.
· Dalam kehidupan hak dimaknai sebagai sesuatu yang
menyenangkan, sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi menurut (Drijar
Kara, 1978) kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai manusia, mengenal
berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya melaksanakan kewajiban berarti
kebaikan.
· Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan
erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan
kewajiban.
· Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan
tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan
(disiplin).
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
· Kebahagiaan istilah yang sulit dijabatkan dengan
kata-kata, tetapi tidak sulit dirasakan setiap orang pasti pernah mengalami
rasa bahagia (senang, gembira dan lain sebagainya).
· Kebahagiaan milik manusia : kebahagiaan dapat dicapai
apabila manusia dapat meningkatkan kualitas hubungannya sebagai mahluk dengan
dirinya sendiri (memahami kelebihan dan kekurangannya); dengan alam (untuk
eksploitasi dan dilestarikan); dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
· Pendidikan mempunyai peranan yang penting sebagai
wahana untuk mengantar anak mencapai kebahagiaan.
2.2 Dimensi-Dimensi Kepribadian
Manusia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan
hewan, manusia juga memiiki dimensi yang bersifat unik, potensial, dan dinamis.
Ada 4 (empat) macam dimensi manusia :
1. Dimensi Keindividualan
· Banyak ahli berpendapat tentang individu :
Ø Lysen mengertikan individu sebagai “orang seorang”,
sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in divide).
Ø Langeveld M.J (1995), mengertikan tidak ada individu
yang identik dimuka bumi walaupun berasal dari satu sel. Setiap orang memiliki
individualitas.
· Kecendrungan perbedaan ini sudah berkembang sejak usia
dini. Selanjutnya berkembang bahwa setiap anak memiliki pilihan, sikap
kemampuan, bakat minat yang berbeda.
· Keberadaan tersebut bersifat potensial perlu ditumbuh
kembangkan melalui pendidikan juka tidak ia akan laten dalam pembentukan
kepribadian yang bersifat unik dalam menentukan dirinya sendiri.
2. Dimensi Kesosialan
· Manusia disamping sebagai mahluk individual, dia juga
mahluk sosial. Socrates mengatakan manusia adalah “Zoon Politicon”
(Mahluk/hewan yang bermasyarakat).
· Dimensi kesosialan pada manusia tampak jelas pada dorongan
untuk bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri (terisolir). Manusia hanya
akan menjadi manusia jika berada di antara manusia. Individualitas manusia
terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
3. Dimensi Kesusilaan
· Manusia adalah mahluk susila. Dritarkara mengatakan
manusia susila, yaitu manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan
mewujudkan dalam perbuatan.
· Nilai-nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi oleh
manusia, mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan dan dijadikan pedoman
hidup.
· Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesediaan
memikil kewajiban disamping hak.
4. Dimensi Keberagaman
· Manusia adalah mahluk religius. Sejak zaman dahulu
nenek moyang manusiameyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai
hidup alam semesta ini. Untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan
kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.
· Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia
adalah mahluk yang lemah memerlukan tempay bertopang demi keselamatan hidupnya.
Agama sebagai sandaran vertikal manusia.
· Penanaman sikap dan kebiasaan beragama dimulai sedini
mungkin, yang melaksanakan dikeluarga dan dilanjutkan melalui pemberian
pendidikan agama di sekolah.
2.3 Pengembangan Dimensi-dimensi Manusia
· Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengaktualisasikan
potensi dimensi-dimensi secara total dan maksimal.
· Meskipun pendidikan pada dasarnya baik (normatif) tapi
dalam pelaksanaan bisa saja kemungkinan kesalahan, melenceng dari tujuan utama.
Untuk itu digunakan pendekatan pengembangan yang bersifat :
1. Pengembangan yang utuh
· Tingkat keutuhan perkembangan dimensi manusia
ditentukan oleh 2 faktor :
Ø Kualitas potensi tingkat manusia.
Ø Kualitas layanan pendidikan yang diberikan untuk
pengembangannya.
· Wujud kebutuhan pengembangan dapat ditinjau dari :
Ø Keutuhan antara aspek jasmani rohani, keutuhan antara
dimensia individu dan sosial, kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek
kognitif afektif psikomotor.
· Arah pengembangannya
Ø Arah konsentris
Pengembangan keempat dimensi hakekat manusia tidak
dipisahkan.
Ø Arah horizontal
Pengembangan hakekat dimensi manusia dilaksanakan secara
serempak.
2. Pengembangan yang tidak utuh
· Pengembangan yang tidak utuh terjadi apabila dalam
proses pengembangan ada unsur D.H.M. yang terabaikan. Misal dimensi kesosialan
didominasi keindividualan, atau dimensi domain afektif didominasi pengembangan
domain kognitif, demikian juga halnya jika domain afektif terabaikan.
· Pengembangan D.H.M yang tidak utuh bisa berakibat
kepribadian yang tidak mantap.
C Kepribadian Bangsa Timur
Budaya yang terdapat di dunia
beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan perbedaan peradaban daerah itu
masing-masing,selain itu juga karena letak geografis daerah tersebut.Manusia
mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di wilayah Barat,Timur Tengah,dan
Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan,adat istiadat ,budaya
juga berbeda.perbedaan budaya tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangannya.Misalnya pada bangsa timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa
yang ramah,bangsa yang mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang
bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa
timur.
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian
bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan
kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah
jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang
penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan
sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi
D. Pengertian Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
daribuddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris,kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski
berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari suku WaYao di Malawi,
Afrika. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Mengenai unsur kebudayaan, dalam
bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari
berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang
kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal, antaralain :
1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5. Sistem Mata Pencaharian
6. Sistem Religi
7. Kesenian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar